Rupiah Tertekan Lagi, Dolar AS Kian Menguat

JAKARTA, investor.id -Kurs rupiah (IDR) kembali melemah terhadap dolar AS (USD) hari ini pada Rabu, 5 November 2025.
Rupiah ditutup melemah 9 poin terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu sore (5/11), setelah sebelumnya sempat melemah 20 poin di level Rp 16.717 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.676.
Rupiah tampaknya tidak berhasil ditopang oleh momen rilisBadan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat ekonomi Indonesia tumbuh 5,04% secara tahunan ( year-on-year ) pada kuartal III-2025. Pertumbuhan ini menunjukkan laju ekonomi nasional tetap solid di tengah ketidakpastian global.
Secara kuartal ( quarter-to-quarter ), perekonomian ekonomi tumbuh 1,43%dibandingkan kuartal II-2025. Sementara secara kumulatif, sepanjang periode Januari - September 2025, ekonomi nasional tumbuh 5,01% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dolar AS terus menguat sejak pekan lalu, setelah The Fed mengatakan pemotongan suku bunga Desember belum pasti. Meskipun bank sentral memang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Oktober, langkah tersebut telah diperhitungkan secara luas, dan tidak banyak menghambat penguatan dolar AS," ungkapDirektur PT. Traze Andalan Futures,Ibrahim Assuaibi.
Rupiah juga masih tertekan oleh sentimen penutupan pemerintah federal atau government shutdown AS yang telah memasuki minggu keenam. Shutdown ini bahkan disebut-sebut akan menjadi yang terpanjang dalam sejarah AS.
"Fokus pasar hariini adalah data penggajian swasta AS bulan Oktober untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang prospek kebijakan moneter The Fed," kata Ibrahim. Hal ini pada gilirannya akan berdampak ke rupiah.
Selain itu, perubahan Ketenagakerjaan Non-Pertanian ADP di AS juga diperkirakan akan menunjukkan penambahan 25 ribu lapangan kerja, dibandingkan dengan penurunan 32 ribu pada pembacaan sebelumnya.

Sumber : investor.id