Minyak Berjangka Naik Disokong Optimisme Akhir Shutdown Pemerintah Amerika

avatar
· 阅读量 12
  • Brent naik 0,61% ke USD64,02 dan WTI menguat 0,72% ke USD60,18, didorong optimisme berakhirnya shutdown AS yang berdampak positif pada permintaan.
  • OPEC + meningkatkan produksi sedikit pada Desember, persediaan minyak AS naik, dan volume minyak di kapal di perairan Asia meningkat setelah sanksi Barat terhadap Rusia membatasi impor.
  • Gangguan pasokan Rusia terus berlanjut, termasuk masalah Lukoil dan keputusan AS memberikan pengecualian satu tahun bagi Hungaria.

Ipotnews - Harga minyak menguat, Senin, didorong optimisme penutupan sementara pemerintahan (government shutdown) Amerika yang berlangsung 40 hari akan segera berakhir, sehingga mendorong permintaan di negara konsumen minyak terbesar dunia itu. Kenaikan ini menetralkan kekhawatiran terkait pasokan global yang meningkat.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 39 sen atau 0,61 persen menjadi USD64,02 per barel pada pukul 14.51 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Senin (10/11).
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), bertambah 43 sen atau 0,72 persen menjadi USD60,18 per barel.
Pasar global merespons positif langkah Senat Amerika, Minggu, yang bergerak menuju pemungutan suara untuk membuka kembali pemerintahan federal.
"Pembukaan kembali yang segera akan menjadi dorongan yang disambut baik, mengembalikan gaji bagi 800.000 pekerja federal dan memulai kembali program penting yang akan meningkatkan kepercayaan konsumen, aktivitas, dan pengeluaran," kata analis IG, Tony Sycamore.
Dia menambahkan, hal ini juga diperkirakan memperbaiki sentimen risiko di pasar dan mendorong harga WTI menuju USD62 per barel.
Namun, analis mencatat potensi dampak pada permintaan bahan bakar jet Amerika akibat pembatalan penerbangan. Minggu, maskapai AS membatalkan lebih dari 2.800 penerbangan dan menunda lebih dari 10.200 penerbangan, menjadi hari terganggu terburuk sejak dimulainya penutupan pemerintahan.
Harga Brent dan WTI mengalami penurunan sekitar 2 persen pekan lalu, menorehkan kerugian mingguan kedua berturut-turut karena kekhawatiran kelebihan pasokan. Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya ( OPEC +) sepakat meningkatkan output sedikit pada Desember, tetapi menunda kenaikan lebih lanjut di kuartal pertama.
Pasokan minyak juga meningkat di Amerika Serikat, sementara volume minyak yang tersimpan di kapal di perairan Asia melambung dua kali lipat dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini terjadi setelah sanksi Barat membatasi impor ke China dan India, dan kuota impor yang terbatas menekan permintaan dari kilang independen China.
Kilang-kilang India pun mencari pasokan alternatif dari Timur Tengah dan Amerika untuk menggantikan minyak Rusia yang kena sanksi.
Di sisi produsen Rusia, Lukoil menghadapi gangguan signifikan menjelang tenggat waktu 21 November bagi korporasi untuk menghentikan bisnis dengan perusahaan tersebut, setelah rencana penjualan operasi ke trader Swiss Gunvor gagal.
Keputusan Presiden AS Donald Trump memberi Hongaria pengecualian satu tahun dari sanksi impor minyak Rusia menambah kekhawatiran pasokan global yang berlebih, ungkap Sycamore. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest