Dari Sawah ke Botol Parfum, Jerami Padi Jadi Peluang Ekonomi Hijau

avatar
· 阅读量 10
Dari Sawah ke Botol Parfum, Jerami Padi Jadi Peluang Ekonomi Hijau
ilustrasi
Jakarta

Inovasi hijau kini tak lagi lahir dari laboratorium besar di kota, tapi dari ladang-ladang sederhana di desa. Di tengah upaya pemerintah memperkuat ketahanan energi dan ekonomi masyarakat, Pertamina terus menunjukkan peran aktifnya melalui program CSR yang mendorong kreativitas lokal. Dengan semangat inovasi dan pendampingan berkelanjutan, perusahaan energi nasional ini mengajak masyarakat untuk melihat potensi di sekelilingnya - termasuk limbah pertanian yang selama ini dianggap tak berguna.

Salah satu kisah sukses lahir di Nagari Padang Toboh Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Di daerah ini, jerami padi yang dulu hanya dibakar setelah panen, kini diolah menjadi bioetanol bahan dasar parfum - membuka peluang ekonomi baru bagi warga desa dan menjadi simbol kolaborasi antara ilmu pengetahuan, kreativitas, dan kepedulian lingkungan.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam memperkuat ekonomi hijau di tingkat masyarakat akar rumput, sekaligus mendukung program pemberdayaan berkelanjutan yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui pelatihan, edukasi, dan pendampingan intensif, masyarakat kini tak hanya mengolah limbah, tetapi juga menciptakan nilai tambah yang berdaya saing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama bertahun-tahun, jerami padi dianggap sebagai limbah tak berguna. Setelah panen, jerami biasanya dibakar atau dibiarkan mengering di ladang, mengotori lingkungan dan menyia-nyiakan potensi ekonominya.

"Dahulu, tumpukan jerami ini kami bakar. Tapi setelah mendapatkan edukasi dan bimbingan dari Pertamina, limbah jerami kini diolah menjadi campuran parfum dan pupuk," terang salah satu warga bernama Yul Bahari, dikutip dari Antara pada Selasa (11/11/2025).

ADVERTISEMENT

Namun kini, jerami memiliki cerita baru. Dengan inovasi dan kreativitas, limbah yang dulu hanya sampah ini bisa diolah menjadi bioetanol, bahan dasar parfum, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.

Melalui program CSR, PT Pertamina (Persero) memberikan pelatihan dan pendampingan langsung agar masyarakat mampu mengolah jerami menjadi produk bernilai tinggi. Program ini tak hanya menciptakan keterampilan baru, tetapi juga memperkenalkan konsep ekonomi hijau yang menjadikan masyarakat lebih mandiri dan berdaya di tengah tantangan global.

Melewati Uji Laboratorium

Pembuatan parfum dari jerami padi melewati proses ilmiah yang menarik. Mulai dari pembersihan bahan, tahap hidrolisis, fermentasi, hingga destilasi etanol - semua dilakukan dengan teliti agar menghasilkan bioetanol berkualitas tinggi.

Jerami kering sebanyak 10 kilogram dimasak dalam 200 liter air selama satu jam, lalu difermentasi selama 3-7 hari menggunakan ragi alami. Setelah itu, dilakukan proses destilasi dua hingga tiga kali untuk menghasilkan etanol murni dengan kadar 95%.

Penelitian ini melibatkan dua peneliti dari Universitas Andalas (Unand), Daimon Syukri dan Efrina Herman. Efrina menjelaskan bahwa penggunaan bioetanol dari jerami kering sebagai bahan dasar parfum merupakan inovasi baru yang diusung pertama kali oleh Pertamina.

"Pembuatan parfum menggunakan bioetanol jerami kering seperti ini tergolong unik, karena umumnya parfum menggunakan alkohol dari bahan kimia. Belum ada parfum dari bioetanol jerami sebelumnya," jelas Efrina.

Dari hasil uji laboratorium Unand, 9 kilogram jerami padi bisa menghasilkan 1,5-2 liter bioetanol murni. Kualitas hasil bergantung pada kondisi fermentasi, jenis ragi, dan nutrisi tambahan yang digunakan. Inovasi ini menunjukkan bahwa potensi energi dan ekonomi hijau bisa lahir dari bahan-bahan sederhana, asal dikelola dengan pengetahuan dan semangat kolaborasi.

Program Si Cadiak: Wujud Komitmen CSR Pertamina

Program CSR "Si Cadiak" menjadi wadah utama bagi Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut untuk mendorong inovasi berbasis potensi lokal.
Menurut Community Development Officer AFT Minangkabau, Wahyu Hamdika, program ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat sekitar melalui pelatihan, pendampingan, dan edukasi lingkungan.

"Program ini bertujuan memberdayakan masyarakat lewat potensi yang tersedia di sekitar lingkungan perusahaan. Si Cadiak menjadi bentuk nyata komitmen Pertamina terhadap pembangunan berkelanjutan," ujar Wahyu.

Ke depan, Pertamina menargetkan Nagari Padang Toboh Ulakan sebagai desa percontohan pertanian cerdas iklim (climate-smart agriculture) di Sumatera Barat. Praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan limbah pertanian diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk meniru model ekonomi hijau berbasis desa.

Dukungan dan Apresiasi dari Pemerintah Daerah

Program ini juga mendapat apresiasi dari pemerintah daerah. Plt. Kepala Disparpora Kabupaten Padang Pariaman menyampaikan terima kasih atas kontribusi Pertamina dalam menggerakkan ekonomi lokal dan menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat.

"Kami sangat berterima kasih kepada Pertamina yang telah hadir dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Padang Pariaman. Kegiatan ini bukan hanya memberi ilmu baru, tetapi juga membuka peluang usaha kreatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya, dikutip dari situs resmi Disparpora.

Kisah ini menjadi contoh nyata bagaimana perusahaan energi nasional mampu menyalakan semangat inovasi di desa, bukan hanya lewat energi fosil, tapi melalui energi ide dan pemberdayaan manusia. Dengan dukungan ilmu pengetahuan, kolaborasi akademisi, dan komitmen CSR yang berkelanjutan, Pertamina berhasil membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di ladang padi.

Dari jerami yang dulu dibakar, kini lahir wangi parfum - simbol transformasi energi, ekonomi, dan harapan baru bagi masyarakat desa. Dengan pendekatan berkelanjutan seperti ini, Pertamina bukan hanya menghadirkan energi bagi negeri, tapi juga menyalakan kehidupan di setiap lapisan masyarakat.



Video Anugerah Ekonomi Hijau: Peraih Kategori Program Ramah Lingkungan

Video Anugerah Ekonomi Hijau: Peraih Kategori Program Ramah Lingkungan


(ega/ega)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
回复 0

暂无评论,立马抢沙发

  • tradingContest