USD/JPY Bertahan di Dekat Tertinggi Sembilan Bulan saat USD Menguat

• JPY melemah seiring dengan sikap fiskal ekspansif Jepang yang terus memberikan tekanan pada mata uang.
• Dolar AS tetap kuat berkat data ekonomi yang lebih baik dan harapan yang memudar akan penurunan suku bunga di bulan Desember.
• Pasar menunggu data AS yang tertunda, dengan laporan NFP September menjadi fokus pada hari Kamis ini.

Yen Jepang (JPY) melemah terhadap Dolar AS (USD) pada hari Senin seiring dengan sikap fiskal ekspansif Jepang di bawah Perdana Menteri Sanae Takaichi yang terus membebani mata uang. Dorongan pemerintah untuk pengeluaran besar-besaran dan ketidakberanian Bank of Japan (BoJ) untuk bergerak menuju pengetatan kebijakan menjaga Yen di bawah tekanan yang stabil.

Pada saat berita ini ditulis, USD/JPY diperdagangkan mendekati 155,19, level tertinggi dalam lebih dari sembilan bulan, dengan Dolar AS yang kuat menambah bias naik.

Greenback tetap didukung secara luas saat para trader memangkas taruhan pada penurunan suku bunga di bulan Desember setelah serangkaian pernyataan hati-hati dari para pejabat Federal Reserve (The Fed) minggu lalu. Para pengambil kebijakan telah menunjukkan sedikit urgensi untuk melonggarkan kebijakan, menekankan bahwa risiko inflasi tetap ada meskipun pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda pendinginan.

Menambah kekuatan USD, Indeks Manufaktur NY Empire State terbaru untuk bulan November mengejutkan ke sisi atas di 18,7, mengalahkan ekspektasi 6,0 dan naik tajam dari pembacaan sebelumnya 10,7. Pengeluaran Konstruksi AS untuk bulan Agustus juga sedikit mengejutkan ke sisi atas, naik 0,2% dibandingkan ekspektasi penurunan 0,1%, sesuai dengan kenaikan 0,2% bulan sebelumnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Fed Philip Jefferson menyampaikan pernyataan yang sedikit dovish namun hati-hati pada hari Senin, mencatat meningkatnya risiko terhadap pekerjaan dan pendinginan bertahap di pasar tenaga kerja, berbeda dengan pesan hawkish dari pejabat Fed lainnya minggu lalu. Ia mengatakan para pengambil kebijakan perlu melanjutkan dengan hati-hati saat suku bunga mendekati netral, sambil memperingatkan bahwa masih belum jelas seberapa banyak data pemerintah yang akan tersedia menjelang pertemuan berikutnya.

Perhatian kini beralih ke rilis data ekonomi AS yang tertunda akibat penutupan pemerintah, dengan laporan Nonfarm Payrolls (NFP) September menjadi fokus pada hari Kamis.

Sebelumnya pada hari itu, data awal PDB (Produk Domestik Bruto) Kuartal III Jepang menawarkan sedikit dukungan bagi Yen dengan ekonomi menyusut 0,4% kuartalan dan -1,8% tahunan, keduanya lebih baik dari perkiraan. Namun, angka-angka tersebut memperkuat pandangan bahwa momentum domestik tetap lemah, menjaga fokus investor pada sikap fiskal agresif pemerintah.