Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut sektor manufaktur atau Industri Pengolahan Non Migas (IPNM) berhasil menarik investasi Rp 185,4 triliun pada kuartalJ III 2025. Jumlah tersebut setara 37,73% total investasi nasional pada periode tersebut yang mencapai Rp 491,4 triliun.
Menurut Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Kemenperin Setia Diarta, sektor manufaktur juga berkontribusi terhadap serapan 20,31 juta pekerjaan. Menurutnya hal in menunjukkan bahwa industri ini menjadi penggerak perekonomian nasional.
"Investasi industri pengolahan non-migas telah mencapai Rp 185,4 triliun atau 37,73% dari investasi nasional. Penyerapan tenaga kerja mencapai 20,31 juta orang per Agustus 2025 atau sekitar 13% dari total kerja tenaga kerja nasional," ujarnya dalam groundbreaking Pabrik Bosch di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (19/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, ekspor produk manufaktur Indonesia pada triwulan III 2025 telah mencapai US$ 60,25 miliar atau 81% terhadap total ekspor nasional. Sektor manufaktur sendiri berhasil tumbuh 5,58% pada periode tersebut.
Baca juga: Raksasa Industri Jerman Bosch Bangun Pabrik di Cikarang! |
Meski begitu, utilisasi industri pengolahan non migas masih berada di angka 59,28%. Pria yang akrab disapa Tata itu menilai hal tersebut justru menunjukkan terbukanya ruang untuk optimalisasi kapasitas produksi nasional.
"Selain itu, tingkat utilisasi industri pengolahan non-migas saat ini berada di angka 59,28% yang menunjukkan pada kita masih terbukanya ruang untuk optimalisasi kapasitas produksi nasional imbuhnya.
Terlebih optimisme pelaku industri masih positif berdasarkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) dan indeks Purchasing Managers Index (PMI). IKI tercatat berada di angka 53,5 pada bulan Oktober, sementara PMI berada di angka 51,2 yang menunjukkan bahwa keduanya masih ekspansif.
"Terlebih ketika kita melihat optimisme pelaku usaha industri yang memiliki kecenderungan ekspansif. Ini kami dasarkan pada dua data survei, pertama melalui indeks kepercayaan industri pada bulan Oktober yang ada di angka 53,5 dan indeks PMI pada bulan Oktober 2025 di angka 51,2 poin," tutup Tata.
Simak juga Video 'Membaca Pengaruh Purbaya Effect di Pasar Saham':
[Gambas:Video 20detik]
作者:Ilyas Fadilah -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

暂无评论,立马抢沙发