Data Tenaga Kerja AS Tekan Prospek Pelonggaran The Fed, Greenback Berjaya

avatar
· 阅读量 13
  • Dolar menguat setelah payrolls September melonjak, menurunkan peluang pemotongan suku bunga the Fed.
  • Yen melemah akibat rencana stimulus besar Jepang, dengan pasar mengantisipasi intervensi jika mendekati 160.
  • Risalah the Fed menegaskan pemangkasan suku bunga Desember kecil kemungkinan, menekan mayoritas mata uang utama.

Ipotnews - Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama, Kamis, setelah sebelumnya sempat melemah, menyusul rilis data ketenagakerjaan September yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja lebih cepat dari perkiraan dan mengurangi peluang pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada Desember.
Data yang lama ditunggu dan baru dirilis Kamis itu menunjukkan penambahan 119.000 pekerjaan nonpertanian Amerika Serikat sepanjang September, lebih dari dua kali lipat perkiraan ekonom sebesar 50.000.
Meski demikian, tingkat pengangguran melonjak menjadi 4,4% dari 4,3% pada Agustus. Rilis data tertunda akibat penutupan pemerintahan (government shutdown) AS, demikian laporan  Reuters,  di New York, Kamis (20/11) atau Jumat (21/11) pagi WIB.
Menurut Uto Shinohara, analis Mesirow Currency Management, pasar masih bergerak dalam "kekosongan data" karena tidak adanya laporan Oktober, sehingga ekspektasi kini mengisyaratkan sekitar 10 bps pelonggaran pada Desember--menunjukkan keraguan bahwa the Fed akan memangkas suku bunga.
Yen Jepang terus melemah, turun 0,26% menjadi 157,59 per dolar setelah sempat menyentuh 157,89, level terkuat dolar terhadap yen sejak Januari. Pelemahan yen berlanjut meski imbal hasil obligasi Jepang naik, seiring kekhawatiran pasar terhadap besarnya pembiayaan untuk paket stimulus ekonomi baru Jepang senilai lebih dari 20 triliun yen yang akan diumumkan Perdana Menteri Sanae Takaichi, Jumat.
Menteri Keuangan Satsuki Katayama menyatakan pemerintah memantau pasar dengan kewaspadaan tinggi, sementara analis menilai potensi intervensi dapat muncul jika yen mendekati level 160 per dolar seperti pada Juli lalu.
"Konsensusnya adalah pandangan bahwa PM yang baru akan menekan BoJ ke arah yang kurang hawkish. Ini berarti pasar sepenuhnya berfokus pada perdagangan carry JPY," kata Jane Foley, analis Rabobank London.
"Namun, masih ada ruang bagi investor untuk bertindak keliru. Lagipula, Takaichi sedang berusaha memperkuat hubungan dengan AS dan tidak ingin dikaitkan dengan kebijakan JPY yang lemah."
Di luar Jepang, euro, franc Swiss, dolar Australia, dan poundsterling melemah terhadap dolar setelah risalah pertemuan Oktober the Fed menunjukkan banyak pejabat sudah menolak prospek pemangkasan suku bunga Desember, sementara beberapa lainnya masih mempertimbangkannya.
Presiden Fed Cleveland Beth Hammack kembali menegaskan sikapnya menolak pemangkasan lebih lanjut dengan alasan inflasi yang masih tinggi dan kondisi keuangan yang sudah longgar, seraya memperingatkan bahwa penurunan suku bunga dapat meningkatkan risiko stabilitas sistem keuangan.
Fed funds futures kini memproyeksikan peluang 39% untuk pemangkasan 25 bps pada pertemuan 10 Desember.
Euro turun ke USD1,1533 setelah menyentuh level terendah dua pekan, sementara sterling bergerak tipis ke USD1,3087, posisi terendah sejak awal bulan ini.
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, menguat 0,1% menjadi 100,18, mendekati puncak enam bulan yang dicapai awal November.
Menurut Steve Englander, data ekonomi Amerika belum cukup kuat, sehingga pemangkasan suku bunga masih diperlukan, meski keputusan FOMC bisa berbeda. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
回复 0

暂无评论,立马抢沙发

  • tradingContest