Minyak Lanjut Melorot di Tengah Kemajuan Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina

avatar
· 阅读量 1,055
  • Harga minyak kembali turun (Brent USD62,42; WTI USD57,91) akibat kemajuan pembicaraan damai Rusia-Ukraina yang memicu kekhawatiran pasar atas potensi kembalinya pasokan minyak Moskow.
  • Sanksi AS terhadap Rosneft dan Lukoil hanya berdampak jangka pendek, sementara dorongan kuat Presiden Trump untuk segera tercapainya kesepakatan damai menjadi faktor utama pelemahan harga.
  • Penguatan dolar AS dan ketidakpastian arah kebijakan suku bunga the Fed turut menekan sentimen, meski peluang pemangkasan suku bunga meningkat setelah sinyal dovish dari pejabat bank sentral.

Ipotnews - Harga minyak melorot, Senin, melanjutkan pelemahan pekan lalu seiring perkembangan positif dalam pembicaraan damai Rusia-Ukraina serta penguatan dolar AS.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 14 sen atau 0,22% menjadi USD62,42 per barel pada pukul 08.48 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Perth, Senin (24/11).
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut 15 sen atau 0,26% ke posisi USD57,91 per barel.
Kedua acuan tersebut merosot sekitar 3% pada pekan sebelumnya dan menyentuh level penutupan terendah sejak 21 Oktober. Kekhawatiran pasar meningkat bahwa tercapainya kesepakatan damai Rusia-Ukraina dapat membuka jalan bagi pencabutan sanksi terhadap Moskow, sehingga pasar berpotensi dibanjiri pasokan minyak yang sebelumnya terkena embargo.
"Penurunan harga terutama dipicu oleh dorongan kuat Presiden Donald Trump untuk tercapainya kesepakatan damai Rusia-Ukraina, yang dilihat pasar sebagai jalan cepat mengalirnya kembali pasokan besar Rusia," tulis analis IG, Tony Sycamore.
Dia menambahkan bahwa perkembangan menuju kesepakatan damai jauh lebih berdampak dibanding gangguan jangka pendek akibat sanksi Amerika terhadap Rosneft dan Lukoil yang mulai berlaku Jumat lalu. Sanksi itu membuat sekitar 48 juta barel minyak Rusia tertahan di laut.
Minggu, Amerika Serikat dan Ukraina menyatakan adanya kemajuan dalam perundingan rencana damai yang mengharuskan Kyiv menyerahkan sebagian wilayah serta menarik kembali keinginannya bergabung dengan NATO. Presiden Trump memberi tenggat hingga Kamis ini, meski para pemimpin Eropa mendorong kesepakatan yang lebih baik.
Kesepakatan damai berpotensi mencabut kembali sanksi yang selama ini menekan ekspor minyak Rusia. Rusia merupakan produsen minyak mentah terbesar kedua di dunia setelah Amerika pada 2024, menurut Badan Informasi Energi AS.
Selain ancaman bertambahnya pasokan minyak global, ketidakpastian terkait pemangkasan suku bunga AS juga menekan sentimen investor. Namun peluang pemangkasan suku bunga bulan depan meningkat setelah Presiden Federal Reserve New York, John Williams, memberi sinyal bahwa langkah tersebut dapat dilakukan "dalam waktu dekat."
Dolar AS berada di jalur penguatan mingguan terbesar dalam enam minggu, dengan Indeks DXY menyentuh level tertinggi sejak akhir Mei. Penguatan dolar membuat minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
回复 0

暂无评论,立马抢沙发

  • tradingContest