Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan berhasil menggagalkan ekspor fiktif yang dilakukan di kawasan berikat pada beberapa waktu lalu. Ini merupakan tindakan pemalsuan dalam kegiatan ekspor, di mana barang yang dilaporkan untuk diekspor tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Djaka Budhi Utama. Ekspor fiktif yang ditemui baru-baru ini adalah komoditas rokok dalam dokumen, namun ternyata isinya air mineral.
"Beberapa waktu yang lalu kita berhasil menggagalkan ekspor fiktif yang dilakukan di kawasan berikat. Yang dilaporkan adalah bentuk ekspor rokok, tetapi yang diekspor adalah air mineral," kata Djaka dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Senin (24/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Barantin Pastikan Kebijakan dan Informasi Untuk Publik Berlandaskan Data Ilmiah |
Sampai saat ini DJBC masih mendalami alasan ekspor fiktif dilakukan, termasuk keperluan melakukan ekspor air mineral.
"Ini perlu menjadi pertanyaan kita bahwa ekspor air mineral itu dilakukan keperluannya untuk apa, masih kita dalami," ucap Djaka.
Djaka menyebut ekspor fiktif berhasil terbongkar berkat pemanfaatan Hico-Scan atau sistem pemeriksaan barang (peti kemas) menggunakan X-ray scanner untuk mempercepat dan mengefisienkan proses pemeriksaan fisik barang impor atau ekspor.
"Saat ini di beberapa pelabuhan kita sudah menempatkan Hico-Scan seperti di Tanjung Priok, Tanjung Perak, maupun di Belawan sudah ditempatkan Hico-Scan dan itu sangat-sangat membantu," imbuhnya.
(acd/acd)作者:Anisa Indraini -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

暂无评论,立马抢沙发