Ikuti Kejatuhan Minyak Nabati Dalian, Harga CPO Melorot Empat Sesi Beruntun

avatar
· 阅读量 1,471
  • Harga sawit Malaysia turun mengikuti pelemahan Dalian, sementara banjir terus dipantau.
  • Banjir memengaruhi lebih dari 11.000 warga Malaysia dan berpotensi mengganggu produksi/distribusi sawit.
  • Pasar menanti data ekspor di tengah penguatan ringgit dan peluang rebound teknikal harga.

Ipotnews - Harga minyak sawit (CPO) berjangka melorot untuk hari keempat beruntun, Selasa, mengikuti pergerakan negatif palm oil Dalian, sementara pelaku pasar terus mencermati perkembangan banjir di Malaysia, produsen minyak sawit terbesar kedua dunia.
Kontrak acuan pengiriman Februari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 30 ringgit atau 0,74% menjadi 4.025 ringgit (USD973,87) per ton pada jeda tengah hari, demikian laporan  Reuters,  di Jakarta, Selasa (25/11).
Seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur menyebutkan harga bergerak dalam rentang sempit, sejalan dengan tren di Dalian, di tengah peninjauan kondisi banjir yang hingga kini terutama berdampak pada wilayah utara Malaysia.
Badan penanggulangan bencana nasional melaporkan lebih dari 11.000 warga di tujuh negara bagian terdampak banjir akibat hujan lebat sejak awal pekan.
Situasi ini turut menjadi perhatian pelaku industri mengingat potensi gangguannya terhadap produksi dan distribusi minyak sawit.
Di pasar China, kontrak minyak kedelai (soyoil) paling aktif di Dalian turun 0,24%, sementara minyak sawit anjlok 1,51%. Sebaliknya, harga soyoil di Chicago Board of Trade naik tipis 0,1%.
Harga CPO umumnya mengikuti pergerakan minyak pesaing karena berkompetisi memperebutkan pangsa pasar minyak nabati (vegetable oil) global.
Ringgit menguat 0,14% terhadap dolar AS, yang berpotensi membuat CPO Malaysia lebih mahal bagi pembeli berdenominasi mata uang asing.
Pelaku pasar juga menantikan rilis data ekspor periode 1-25 November dari perusahaan survei kargo yang dijadwalkan keluar hari ini.
Sementara itu, analis teknikal Reuters, Wang Tao, memproyeksikan harga minyak sawit berpeluang rebound menuju kisaran 4.102-4.145 ringgit per ton setelah stabil di area support 4.034 ringgit. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
回复 0

暂无评论,立马抢沙发

  • tradingContest