Bursa Sore: IHSG Meroket, Sentimen Cute Rate Dorong Saham Asia

avatar
· 阅读量 1,532
  • IHSG melonjak 0,94% ke 8.602, dengan sektor energi memimpin kenaikan dan sektor transportasi-logistik melemah. Nilai transaksi meningkat menjadi Rp26,66 triliun.
  • Penjualan ritel dan kepercayaan konsumen AS yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember (~80%). Saham Asia kompak menguat mengikuti sentimen dovish ini.
  • Harga Brent dan WTI naik sekitar 0,4% setelah menyentuh level terendah sebulan, tetapi potensi kelebihan pasokan dan peluang damai Rusia-Ukraina membuat tren kenaikan minyak diperkirakan rapuh.

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) meroket lagi di ujung perdagangan hari Rabu (26/11). IHSG melejit 80 poin (+0,94%) ke posisi 8.602.
Perdagangan di BEI hari ini membukukan volume sebanyak 538,61 juta lot saham. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp26,66 triliun.
Indeks sektor saham energi masih menjadi yang terkuat naik 2,11%. Sedangkan sektor transportasi dan logistik turun paling dalam 0,41%.
Saham top gainers:
JAWA
,
DNAR
,
UNTD
,
CASA
,
MINA
,
BHAT
,
SSTM
. Saham teraktif:
BUMI
,
INET
,
MINA
,
PURI
,
RAJA
,
BBRI
,
CDIA
.
Bursa Asia
Saham Asia menguat pada hari Rabu (26/11), mengejar penguatan di Wall Street. Keperkasaan ini terjadi karena data ekonomi yang lebih lemah AS dari perkiraan memicu ekspektasi bahwa the Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan depan.
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 1,1%, setelah saham AS mengakhiri sesi sebelumnya dengan sedikit penguatan.
Data menunjukkan penjualan ritel AS naik lebih rendah dari perkiraan dan kepercayaan konsumen melemah.
Data tersebut memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan segera melonggarkan kebijakan dan memicu spekulasi bahwa beberapa bank sentral negara berkembang di Asia mungkin akan mengikutinya.
"Begitu kita mulai melihat lebih banyak pemangkasan suku bunga dari AS, itu positif bagi kawasan kita," kata Sat Duhra, manajer portofolio di Janus Henderson Investors. "Pasar-pasar ini ingin melihat hal itu sebelum kita mulai lebih agresif dalam pemangkasan suku bunga."
Kontrak berjangka dana Fed memperkirakan probabilitas cute rate 25bps pada meeting berikutnya mencapai 80,7% demikian menurut alat FedWatch CME Group.
Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun acuan naik menjadi 4,0113% dibandingkan dengan penutupan AS di level 4,002% setelah sempat menembus di bawah ambang batas 4% pada hari Selasa untuk pertama kalinya bulan ini.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang mitra dagang utama lainnya, turun 0,2% menjadi 99,686.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) +1,85% ke 49.559
Topix (Jepang) +1,96% ke 3.355
Shanghai Composite (China) -0,15% ke 3.864
Shenzhen Component (China) +1,02% ke 12.907
CSI300 (China) +0,61% ke 4.517
Hang Seng (Hong Kong) +0,13% ke 25.928
Kospi (Korsel) +2,67% ke 3.960
Taiex (Taiwan) +1,85% ke 27.409
ASX200 (Australia) +0,81% ke 8.606
Asia Currencies
Yen drop 0,23% menjadi 156,41 per USD
SGD melaju 0,21% menjadi 1,2986 per USD
AUD naik 0,40% ke posisi 0,6496 per USD
Rupiah drop 0,04% menjadi 16.664. per USD
Rupee drop 0,05% ke 89,2663 per USD
Yuan melaju 0,04% ke 7,0813 per USD
Ringgit drop 0,07% ke 4,135 per USD
Baht menguat 0,06% ke 32,247 per USD
Bursa Eropa
Saham Eropa dibuka lebih tinggi seiring meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga pada bulan Desember.
Indeks FTSE Inggris dibuka 0,25% lebih tinggi, DAX Jerman naik 0,7%, CAC 40 Prancis naik 0,67% dan FTSE MIB Italia menguat 0,64%.
Bursa regional tampaknya akan mengikuti jejak bursa-bursa lain di Wall Street dan di kawasan Asia-Pasifik yang naik di tengah ekspektasi bahwa Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga saat bertemu berikutnya pada 9 dan 10 Desember.
Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar seperempat poin persentase oleh bank sentral hampir 85%, menurut perangkat CME FedWatch. Presiden The Fed New York, John Williams, juga mengatakan pada hari Jumat bahwa ada ruang untuk menurunkan suku bunga " dalam waktu dekat."
Oil
Harga minyak naik pada trading hari Rabu (26/11) sore setelah merosot ke level terendah satu bulan pada sesi sebelumnya. Meskipun demikian kelebihan pasokan yang diharapkan dan potensi kesepakatan damai Rusia-Ukraina membatasi kenaikan.
Harga minyak mentah Brent naik 27 sen atau 0,43% menjadi $62,75 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 24 sen atau 0,41%, menjadi $58,19 per barel.
"Kenaikan ringan ini lebih terasa seperti jeda teknis daripada tren," kata Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova. "Setiap kenaikan yang kita lihat - hari ini atau ke depannya - sebagian besar didorong oleh sinyal inventaris yang lebih lemah dan adanya aksi short-covering, tetapi lonjakan ini akan berumur pendek dan rapuh."
"Pasar secara fundamental masih condong ke arah penurunan, dengan investor semakin memperkirakan kelebihan pasokan pada tahun 2026 dan tidak adanya katalis permintaan yang meyakinkan untuk mengimbanginya."
(reuters/cnbc/bloomberg/idx/AI)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
回复 0

暂无评论,立马抢沙发

  • tradingContest