Harga Minyak Melonjak, Pasar Tunggu Kabar Penting

avatar
· 阅读量 751

NEW YORK , investor.id -Harga minyak Melonjak pada penutupan perdagangan Rabu (26/11/2025) waktu setempat, setelah sehari sebelumnya menyentuh level terendah dalam satu bulan. Pelaku pasar kini menunggu kejelasan kondisi pasokan global serta perkembangan negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina menjelang libur Thanksgiving di Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent naik 1,04% menjadi US$ 63,13 per barel. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) meningkat 1,21% ke level US$ 58,65 per barel.
Kenaikan ini terjadi di tengah kekhawatiran pasar terhadap potensi kelebihan pasokan minyak global. Data Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah AS melonjak 2,8 juta barel menjadi 426,9 juta barel dalam sepekan terakhir, jauh di atas perkiraan analis yang hanya memproyeksikan kenaikan 55 ribu barel.
"Kita jelas berada di jalur menuju kelebihan pasokan yang cukup besar. Lonjakan stok minyak ini menjadi sinyal kuat," ujar Partner di Again Capital John Kilduff.
Baker Hughes melaporkan jumlah rig minyak aktif di AS turun 12 unit menjadi 407 rig, level terendah sejak September 2021. Penurunan aktivitas rig biasanya menjadi indikator moderasi produksi di masa mendatang.
Di sisi lain, tiga sumber OPEC + mengatakan kartel tersebut kemungkinan mempertahankan level produksi pada pertemuan Minggu mendatang. Sikap hati-hati ini membuat pasar tetap waspada menunggu sinyal lebih jelas terkait arah pasokan global.
Harapan pasar terhadap penurunan suku bunga acuan The Fed pada Desember turut menjadi katalis positif. Penurunan suku bunga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi, sehingga memberi sedikit dukungan bagi harga minyak.
Upaya Damai Rusia-Ukraina
Sentimen minyak juga dipengaruhi pembicaraan damai yang tengah diupayakan Rusia dan Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan kepada para pemimpin Eropa bahwa ia siap melanjutkan kerangka kesepakatan damai yang didukung AS. Pernyataan tersebut sempat menekan harga minyak hingga menyentuh posisi terendah satu bulan.
"Faktanya, kesepakatan damai belum tercapai dan akan sulit memuaskan semua pihak," ujar Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pihaknya telah meminta perwakilan Washington untuk bertemu secara terpisah dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat Ukraina. Salah satu pejabat Ukraina menyebut Zelenskiy bahkan dapat mengunjungi AS dalam beberapa hari ke depan untuk memfinalisasi kesepakatan.
Menurut analis IG Markets Tony Sycamore, apabila kesepakatan tersebut rampung dan sanksi energi Barat terhadap Rusia dicabut, harga WTI berpotensi turun ke kisaran US$55 per barel. "Risikonya cenderung ke arah harga yang lebih rendah, kecuali pembicaraan kembali buntu," ujarnya.
Konsorsium Pipa Kaspia (Caspian Pipeline Consortium/CPC), yang menyumbang sekitar 1,5% pasokan minyak dunia, mengumumkan telah kembali memulai proses pemuatan minyak setelah sempat dihentikan akibat serangan drone Ukraina awal pekan ini.
Dengan sentimen pasar yang masih berubah cepat, pelaku pasar kini menantikan kejelasan lebih lanjut terkait pasokan global, pertemuan OPEC +, serta perkembangan diplomasi Rusia-Ukraina untuk menentukan arah pergerakan harga minyak dalam waktu dekat.

Sumber : investor.id

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
回复 0

暂无评论,立马抢沙发

  • tradingContest