IDXChannel - Prospek industri rokok mulai menunjukkan perbaikan setelah enam tahun berada di bawah tekanan. Penurunan volume penjualan, melemahnya daya beli rumah tangga, serta maraknya rokok ilegal sebelumnya membebani kinerja para produsen besar.
Riset Panin Sekuritas mencatat, emiten rokok masih membukukan penurunan volume lebih dari 5 persen secara tahunan pada sembilan bulan pertama 2025. Tekanan tersebut dipicu daya beli yang menurun, beban cukai tinggi, serta meningkatnya rokok ilegal.
Realisasi Cukai Rokok Tembus Rp176,5 Triliun hingga Akhir Oktober 2025Analis Panin Sekuritas, Sarkia Adelia menilai pemulihan 2026 akan terdorong oleh stabilnya kebijakan fiskal.
“Kami optimistis volume rokok pulih dan tumbuh moderat pada 2026, didukung katalis fiskal dan moneter yang diharapkan dapat memulihkan daya beli dan stabilisasi cukai,” katanya dalam riset dikutip Senin (1/12/2025).
Bea Cukai Ungkap Modus Baru Under Invoicing: Ekspor Rokok Ternyata Berisi Air MineralPemerintah memastikan tarif cukai hasil tembakau dan harga jual eceran tidak naik pada 2026. Proyeksi daya beli juga membaik, tercermin dari penyempitan disparitas Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menjadi 7 persen pada Oktober 2025 serta turunnya tingkat pengangguran ke 4,85 persen pada Agustus 2025.
作者:01/12/2025 11:12 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

暂无评论,立马抢沙发