Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Dan 2026 Diprediksi Lebih Rendah, Rupiah Ditutup Melemah

avatar
· 阅读量 2,337
  • Rupiah ditutup melemah ke Rp16.653 per dolar AS pada Kamis (4/12), seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025-2026 yang diperkirakan hanya 5,0%-5,1% dan 5,2% (2026), lebih rendah dari target APBN .
  • Belanja pemerintah perlu dipacu Rp934 triliun dalam sisa 2025 untuk menopang pertumbuhan kuartal IV/2025. Sejumlah indikator menunjukkan perbaikan (PMI 53,3; IKK tertinggi 5 bulan), namun tekanan global masih kuat.
  • Dari eksternal, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan melemahnya data tenaga kerja AS menekan dolar, ditambah ketidakpastian geopolitik Rusia-Ukraina. Rupiah pada perdagangan besok diproyeksi Rp16.650-Rp16.690/USD.

Ipotnews - Nilai tukar rupiah kembali melemahpada penutupan perdagangan Kamis (4/12), seiring ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025-2026 yang diproyeksikan tidak setinggi target pemerintah.
Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp16.653 per dolar AS, melemah 25 poin atau 0,15% dibandingkan posisi Rabu (3/12) di Rp16.628 per dolar AS.
Sejumlah ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan berada di rentang 5,0%-5,1%, lebih rendah dibanding target APBN 2025 sebesar 5,2%. Adapun pada 2026, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan baru menyentuh 5,2%.
"Dari sisi fiskal, realisasi belanja pemerintah perlu terus diakselerasi sesuai dengan outlook fiskal yang disampaikan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025," tulis Ibrahim dalam publikasi risetnya, sore ini.
Berdasarkan perhitungannya, apabila pemerintah ingin mencapai outlook belanja fiskal APBN , maka dalam sisa dua bulan terakhir 2025 perlu direalisasikan belanja sebesar Rp934 triliun. Besaran belanja tersebut dinilai akan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan atau akselerasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal tersebut.
Secara makro, beberapa indikator domestik menunjukkan perbaikan. PMI manufaktur naik ke 53,3 dan indeks keyakinan konsumen menyentuh level tertinggi dalam lima bulan terakhir. Pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2025 diperkirakan akseleratif ke 5,08% dari 5,04% pada kuartal sebelumnya, ditopang momentum musim belanja Natal dan Tahun Baru.
"Namun dinamika ekonomi global masih diwarnai fluktuasi mulai dari kebijakan tarif resiprokal AS hingga perlambatan permintaan dunia," ujar Ibrahim.
Dari eksternal, indeks dolar AS justru sedang melemah karena ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS. Pasar memprice-in peluang besar pemangkasan suku bunga acuan 25 bps pada FOMC 9-10 Desember, dengan probabilitas mendekati 90% menurut CME FedWatch.
Laporan tenaga kerja ADP menunjukan penyusutan 32.000 pekerjaan pada November, berbalik dari revisi kenaikan 47.000 bulan sebelumnya, menjadi katalis bagi pelemahan indeks dolar.
Sentimen pasar juga dipengaruhi ketidakpastian politik dan geopolitik global. Media melaporkan pemerintahan Donald Trump membatalkan wawancara dengan calon pengganti Jerome Powell, memunculkan nama Kevin Hassett sebagai kandidat kuat Ketua The Fed berikutnya yang dipandang lebih dovish.
Di Eropa Timur, Ukraina kembali menyerang pipa minyak Druzhba di Rusia, serta negosiasi damai AS-Kremlin belum menghasilkan terobosan.
Ibrahim menilai rupiah masih akan bergerak fluktuatif dalam perdagangan Jumat (5/12), dengan bias melemah. "Kami memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp16.650-Rp16.690 per dolar AS," ungkap Ibrahim.(Adhitya/AI)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
回复 0

暂无评论,立马抢沙发

  • tradingContest