- Minyak menguat didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed dan melemahnya dolar.
- Ketegangan geopolitik (AS-Venezuela, Ukraina-Rusia) mengangkat harga dan memicu kekhawatiran pasokan.
- Data pasokan beragam, termasuk stok Amerika naik dan produksi Kazakhstan turun.
Ipotnews - Harga minyak menguat, Kamis, didorong ekspektasi investor bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga. Sementara, kebuntuan dalam pembicaraan damai Ukraina meredam harapan akan adanya kesepakatan yang dapat memulihkan aliran minyak Rusia ke pasar global.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 59 sen atau 0,94% menjadi USD63,26 per barel, demikian laporan Reuters, di Houston, Kamis (4/12) ata Jumat (5/12) pagi WIB.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melonjak 72 sen atau 1,22% ke level USD59,67 per barel.
Harga WTI sempat melesat lebih dari USD1 per barel pada awal sesi, seiring penguatan bursa saham global yang terdorong ekspektasi pemangkasan suku bunga dapat menopang perekonomian Amerika--konsumen minyak terbesar dunia--di tengah data tenaga kerja yang menunjukkan perlambatan.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY) melemah dan berada di jalur penurunan hari ke-10 terhadap sekeranjang rival utama, membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lain.
"Potensi penurunan suku bunga saat ini mendominasi segalanya dan mendorong kenaikan harga minyak," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.
Ketegangan yang meningkat antara Amerika dan Venezuela turut memperkuat harga minyak, di tengah kekhawatiran penurunan pasokan dari negara produsen tersebut. Rystad Energy menilai tekanan yang meningkat dari pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap Presiden Venezuela Nicols Maduro mengindikasikan potensi eskalasi militer yang dapat mengganggu pasokan.
Kebuntuan dalam pembicaraan damai Ukraina juga menjadi faktor pendorong harga. Perwakilan Trump yang terlibat dalam pembicaraan dengan Kremlin keluar tanpa kemajuan berarti terkait upaya mengakhiri perang.
Analis PVM menyebut dinamika geopolitik yang berkelindan dengan surplus pasokan dan strategi pangsa pasar OPEC membuat Brent bergerak dalam rentang USD60-70 untuk sementara.
Sementara itu, harapan akan segera berakhirnya perang sebelumnya sempat menekan harga minyak, seiring ekspektasi kesepakatan damai dapat membuka kembali aliran minyak Rusia ke pasar global yang sudah menghadapi risiko kelebihan pasokan.
Di sisi lain, Ukraina kembali menyerang infrastruktur energi Rusia. Sumber intelijen militer Ukraina mengatakan negara itu menghantam pipa minyak Druzhba di wilayah Tambov, menandai serangan kelima terhadap jalur yang mengalirkan minyak Rusia ke Hongaria dan Slovakia. Meski demikian, operator pipa dan perusahaan migas Hongaria menyatakan aliran minyak masih berjalan normal.
Kpler dalam laporannya menyebut kampanye serangan drone Ukraina terhadap kilang Rusia kini memasuki fase yang lebih terkoordinasi, menekan kapasitas pemrosesan minyak Rusia ke sekitar 5 juta barel per hari pada periode September hingga November--merosot 335.000 barel per hari dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi bensin dan gasoil dilaporkan mengalami penurunan paling signifikan.
Data Badan Informasi Energi (EIA) Amerika mencatat persediaan minyak mentah dan bahan bakar meningkat pekan lalu seiring naiknya aktivitas penyulingan.
Persediaan minyak mentah bertambah 574.000 barel menjadi 427,5 juta barel pada pekan yang berakhir 28 November, berlawanan dengan ekspektasi penurunan 821.000 barel dalam survei Reuters.
Kamis, Fitch Ratings memangkas asumsi harga minyak untuk periode 2025-2027, mencerminkan kondisi kelebihan pasokan serta pertumbuhan produksi yang diperkirakan melampaui permintaan.
Di sisi lain, Saudi Arabia menetapkan harga jual resmi minyak Arab Light untuk Januari ke Asia sebesar USD0,60 per barel di atas rata-rata Oman/Dubai--level terendah dalam lima tahun.
Dari kawasan Kaspia, produksi minyak dan kondensat gas Kazakhstan anjlok 6% dalam dua hari pertama Desember, menurut sumber industri, setelah serangan drone Ukraina terhadap fasilitas pemuatan Caspian Pipeline Consortium (CPC) di Laut Hitam. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下

暂无评论,立马抢沙发