Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat transaksi ekspor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai US$ 134,4 juta atau setara Rp 2,23 triliun (kurs Rp 16.650) Januari-November 2025. Transaksi didapat dari kegiatan business matching (penjajakan bisnis) yang diikuti UMKM dalam Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor)
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan nilai transaksi itu terdiri atas purchase order (PO) US$ 57,45 juta dan potensi transaksi US$ 76,95 juta. Menurutnya, capaian hingga November 2025 mengonfirmasi peningkatan aktivitas dan efektivitas business matching dalam membuka akses pasar internasional bagi UMKM.
"Kinerja business matching kita hingga November 2025 sangat menggembirakan. Nilai transaksi US$ 134,40 juta mencerminkan tingginya minat buyer terhadap produk UMKM Indonesia. Kami terus memperkuat kurasi, pendampingan, dan promosi agar UMKM siap merambah pasar global," kata dia dalam keterangannya, Jumat (5/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: RI Prihatin Uni Eropa Malah Banding Sengketa Baja di WTO |
Budi menyebut, dari business matching, juga terlihat peningkatan minat buyer mancanegara terhadap produk UMKM Indonesia dan penguatan kinerja UMKM dalam menembus pasar global.
Sejak Januari hingga November 2025, telah terlaksana 581 kegiatan business matching. Kegiatan ini terdiri atas 377 sesi pitching dan 204 pertemuan dengan buyer.
Dengan hasil positif hingga November, pihaknya optimistis capaian business matching pada 2025 akan melampaui target dan memperkokoh peran UMKM Indonesia dalam ekspor nonmigas.
Budi mengatakan penguatan kolaborasi pemerintah, pembina UMKM, dan perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri menjadi kunci dalam meningkatkan kapasitas ekspor UMKM.
"Dukungan dari perwakilan perdagangan RI di 33 negara juga sangat penting dalam membuka akses pasar baru," tambah Budi.
Sementara itu, November 2025, nilai transaksi yang dicapai adalah sebesar US$ 4,23 juta. Nilai ini berupa purchase order (PO) senilai US$ 462.435 dan potensi transaksi senilai USD 3,77 juta.
Budi mengatakan Korea Selatan dan Singapura menjadi dua negara dengan minat tinggi, termasuk untuk pembelian produk makanan olahan dan fesyen dari rangkaian JMFW 2026.
"Pantauan kami, minat buyer pada November 2025 didominasi produk olahan boga bahari, perikanan, rempah, kerajinan, kopi, furnitur, serta aneka makanan dan minuman olahan," ucapnya.
(acd/acd)作者:Aulia Damayanti -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

暂无评论,立马抢沙发