NEW YORK , investor.id -Indeks-indeks saham Wall Street terkapar pada perdagangan Senin (8/12/2025), seiring investor memilih bersikap hati-hati menunggu keputusan The Fed pada pertemuan terakhir tahun ini. Pasar menanti keputusan suku bunga serta arah kebijakan yang akan disampaikan Ketua The Fed Jerome Powell.
Dikutipp dari CNBC internasional, indeks S&P 500 turun 0,5%, Nasdaq Composite melemah 0,4%, dan Dow Jones Industrial Average anjlok 272 poin atau 0,6%.
Tekanan terhadap indeks saham meningkat setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kembali naik, memicu kekhawatiran tentang prospek inflasi pada 2026 dan potensi ruang pelonggaran kebijakan yang lebih terbatas.
Meski pasar memperkirakan The Fed akan kembali memangkas suku bunga, imbal hasil obligasi tetap melaju naik. Berdasarkan CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin mencapai 90%, melompat dari 67% pada bulan lalu.
Optimisme terhadap pemangkasan suku bunga ini sebelumnya telah mendorong reli di Wall Street. Pada pekan lalu, S&P 500 dan Nasdaq mencetak reli empat hari berturut-turut, sementara Dow Jones mencatat tiga kenaikan dalam empat sesi. Sentimen juga meningkat setelah rilis data inflasi PCE inti September yang lebih rendah dari perkiraan.
Chief Investment Officer Integrated Partners Stephen Kolano menilai, pasar telah lebih dulu mengantisipasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin. "Jika The Fed tidak memangkas suku bunga, pasar bisa jatuh 2% hingga 3%," ujarnya.
Kolano memperkirakan, Powell akan menegaskan pendekatan berbasis data untuk beberapa bulan ke depan, terutama setelah data ketenagakerjaan ADP November menunjukkan pelemahan lebih lanjut.
Pemangkasan 2026
Kolano juga menilai Powell, yang masa jabatannya berakhir pada Mei 2026, kemungkinan tidak terlalu terpengaruh ekspektasi pasar terhadap jalur suku bunga tahun depan.
"Saya tidak akan terkejut jika Powell mengatakan, 'Kami sudah memangkas, kini kami perlu kembali mencermati data,' tanpa terdengar terlalu agresif, karena kita sudah melihat pelemahan pasar tenaga kerja," kata Kolano.
Jika skenario pemangkasan suku bunga bergeser ke 2026, menurutnya, tekanan terhadap pasar bisa meningkat pada paruh pertama tahun depan.
Di tengah pelemahan pasar, sektor teknologi justru mencatat kinerja positif. Saham Broadcom melonjak 2% dan mencapai rekor tertinggi setelah laporan bahwa Microsoft tengah menjajaki pembuatan chip khusus bersama perusahaan tersebut.
Saham Confluent melesat 29% setelah IBM mengumumkan rencana akuisisi senilai US$ 11 miliar, yang diperkirakan rampung pada pertengahan 2026. Sementara itu, saham Oracle naik hampir 1% menjelang rilis laporan keuangan perusahaan yang dijadwalkan Rabu mendatang.
Sumber : investor.id
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下

暂无评论,立马抢沙发