Logam Kuning Bersinar Jelang Pengumuman The Fed; Perak Tembus Rekor Tertinggi

• Emas naik jelang keputusan the Fed; perak tembus rekor USD60/ons didorong permintaan industri dan defisit pasokan.
• Silver Institute melihat permintaan perak melonjak hingga 2030 dari sektor surya, EV, pusat data, dan AI.
• Pasar mengantisipasi pemangkasan suku bunga 25 bps, dengan potensi perak ke USD70 dan emas ke USD5.000 pada 2026.

Ipotnews - Harga emas menguat, Selasa, didorong optimisme pelaku pasar menjelang keputusan kebijakan suku bunga Federal Reserve. Sementara itu, harga perak melesat hingga menembus level bersejarah USD60 per ons di tengah kekhawatiran pasokan yang terus menyusut.
Emas spot naik 0,5% menjadi USD4.208,83 per ons pada pukul 01.58 WIB, sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Februari ditutup menguat 0,4% ke posisi USD4.236,20 per ons, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Selasa (9/12) atau Rabu (10/12) dini hari WIB.
Perak menjadi pusat perhatian setelah reli kuatnya mendorong harga melambung 4,2% ke level USD60,59 per ons--rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Menurut Fawad Razaqzada, analis City Index dan FOREX.com, lonjakan harga perak mencerminkan ekspektasi kuat terhadap permintaan industri dalam beberapa tahun ke depan. "Orang-orang mengantisipasi adanya permintaan industri yang sangat besar untuk perak dalam jangka panjang, itulah sebabnya harga terus didorong naik. Momentum pembelian saat ini sangat kuat," ujarnya.
Dalam laporan riset terbaru, asosiasi industri Silver Institute menyatakan sektor energi surya, kendaraan listrik beserta infrastrukturnya, pusat data, serta teknologi kecerdasan buatan akan menjadi pendorong utama kenaikan permintaan perak hingga 2030.
Selain itu, harga perak juga disokong oleh rendahnya pasokan, menyusutnya persediaan global, ekspektasi pelonggaran kebijakan suku bunga oleh the Fed, serta dimasukkannya logam tersebut ke dalam daftar mineral kritis Amerika.
"Logam mulia memang volatil, tetapi kecuali defisit pasokan diperbaiki, perak hanya punya satu arah pergerakan--yakni naik," kata Maria Smirnova, Manajer Portofolio dan CIO Sprott Asset Management.
Dari sisi kebijakan moneter, rapat Federal Reserve selama dua hari akan berakhir Rabu waktu setempat. Pelaku pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin mencapai sekitar 87,4%.
"Penguatan emas saat ini sebagian besar dipengaruhi oleh lonjakan besar di harga perak, serta ekspektasi tinggi terhadap penurunan suku bunga seperempat poin," ujar Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Sementara itu, laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) dari Departemen Tenaga Kerja Amerika menunjukkan jumlah lowongan pekerjaan naik menjadi 7,67 juta sepanjang Oktober, melampaui estimasi 7,15 juta dan menandakan pasar tenaga kerja yang masih solid.
Haberkorn menambahkan bahwa emas "mengabaikan" laporan tenaga kerja tersebut, dan memperkirakan perak berpotensi melampaui USD70 per ons pada paruh pertama 2026, sementara logam kuning disebut berada dalam jalur menuju USD5.000 per ons.
Selain emas dan perak, harga platinum melejit 3% menjadi USD1.691,30 per ons, sedangkan paladium melonjak 2,7% ke posisi USD1.505,42 per ons. (Reuters/AI)

Sumber : Admin