Harga CPO Naik, Sentimen Positif Meningkat

JAKARTA, investor.id- Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) naik pada Selasa (9/12/2025). Penguatan ini didorong aksi beli murah serta pemulihan kecil di pasar Dalian.
Berdasarkan data BMD pada penutupan Selasa (9/12/2025), kontrak berjangka CPO untuk Desember 2025 turun 24 Ringgit Malaysia menjadi 4.031 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Januari 2026 naik 11 Ringgit Malaysia menjadi 4.085 Ringgit Malaysia pe ton.
Sementara itu, kontrak berjangka CPO Februari 2026 terkerek 13 Ringgit Malaysia menjadi 4.106 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Maret 2026 meningkat 12 Ringgit Malaysia menjadi 4.123 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka CPO April 2026 menguat 10 Ringgit Malaysia menjadi 4.128 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Mei 2026 naik 9 Ringgit Malaysia menjadi 4.124 Ringgit Malaysia per ton.
Dikutip dari Tradingview, harga CPO berbalik menguat pada penutupan perdagangan Selasa, didorong aksi beli murah serta pemulihan kecil di pasar Dalian.
"Terjadi aksi beli murah dan tren ini akan berlanjut selama satu hingga dua minggu ke depan," ujar seorang trader berbasis di Kuala Lumpur.
Harga Minyak Kedelai
Harga minyak kedelai paling aktif di Dalian turun 0,85%, sementara harga minyak sawitnya memangkas pelemahan menjadi 1,12%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBoT) naik 0,21%.
Harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan minyak nabati pesaing karena bersaing dalam pangsa pasar minyak nabati global.
Sementara itu, nilai tukar Ringgit Malaysia, mata uang perdagangan minyak sawit, melemah 0,07% terhadap dolar AS, sehingga membuat komoditas tersebut lebih murah bagi pemegang mata uang asing.
Di sisi lain, Indonesia berencana mewajibkan eksportir sumber daya alam untuk menahan seluruh pendapatan devisa mereka di bank-bank milik negara selama minimal satu tahun dan membatasi penggunaannya mulai 1 Januari, menurut pejabat Kementerian Keuangan pada Senin.

Sumber : investor.id