Rupiah Berpotensi Menguat Tipis Setelah Data Manufaktur NY Empires State Melemah

avatar
· 阅读量 554
  • Rupiah berpotensi menguat terbatas meski pagi ini masih melemah tipis di Rp16.680 per dolar AS, seiring tekanan dolar AS setelah data manufaktur New York Empire State yang lebih lemah dari perkiraan.
  • Pasar cenderung wait and see menantikan rilis data penting AS, terutama non-farm payroll (NFP), dengan pergerakan rupiah diperkirakan di kisaran Rp16.600-Rp16.700 per dolar AS.
  • Isu kandidat Ketua The Fed belum berdampak signifikan, karena pergantian pimpinan dinilai tidak langsung memengaruhi kebijakan tanpa dukungan voting anggota Federal Reserve.

Ipotnews - Nilai tukar rupiah berpotensi menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat, setelah data manufaktur New York Empire State menunjukkan pelemahan.
Mengutip data Bloomberg, pada Selasa (16/12) hingga pukul 09.15 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.680 per dolar AS, melemah 13 poin atau 0,08% dibandingkan penutupan Senin (15/12) di posisi Rp16.667 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah diperkirakan masih berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas terhadap dolar AS. "Dolar sedikit tertekan setelah data manufakturing NY Empire State yang lebih lemah," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews melalui pesan WhatsApp pagi ini.
Investor cenderung wait and see menantikan data penting pekerjaan AS NFP malam ini. "Range kurs rupiah diperkirakan di kisaran Rp16.600 - Rp16.700 per dolar AS," ujar Lukman.
Lukman melihat pernyataan Kevin Hasset untuk mempertimbangkan saran Presiden Donald Trump apabila terpilih menjadi Ketua Federal Reserve tidak akan terlalu berdampak pada pasar.
"Karena Ketua the Fed sendiri apabila tidak didukung anggota, juga tidak akan berpengaruh pada voting. Jadi saya kira belum ada dampak, kecuali kalau sesudah menjabat mungkin bisa menimbulkan kebingungan investor," ungkap Lukman.
Perlu diketahui, data nonfarm payroll Oktober dan November akan rilis pekan ini. Begitu juga laporan penjualan ritel, aktivitas bisnis, dan inflasi.
Para pelaku pasar juga memperhatikan dengan seksama laporan yang menyebutkan bahwa penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menjadi kandidat pimpinan Federal Reserve pengganti Jerome Powell.(Adhitya/AI)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
回复 0

暂无评论,立马抢沙发

  • tradingContest