- Tembaga naik dipicu ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, meski mingguan masih turun.
- Kenaikan logam industri lain: nikel, aluminium, seng, timbal, timah ikut menguat di SHFE dan LME.
- Sentimen AI dan inflasi AS membatasi lonjakan tembaga, dengan spekulasi the Fed mempengaruhi pasar.
Ipotnews - Harga tembaga menguat, Jumat, dipicu ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve tahun depan setelah data inflasi konsumen Amerika Serikat yang lebih lambat dari perkiraan. Namun, potensi gelembung investasi terkait kecerdasan buatan (AI) membatasi kenaikan logam industri ini.
Kontrak tembaga paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) ditutup naik 0,46 persen menjadi 93.180 yuan (USD13.234,86) per metrik ton, meski secara mingguan masih mencatat penurunan 1,07 persen.
Sebelumnya, pekan lalu harga tembaga sempat mencetak rekor tertinggi di level 94.030 yuan per ton, demikian laporan Reuters, di Beijing, Jumat (19/12).
Sementara, harga tembaga acuan untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME)menguat 0,29 persen menjadi USD11.812 per ton pada pukul 14.14 WIB, dan diprediksi menutup pekan ini dengan lonjakan mingguan sekitar 2,53 persen.
Di Amerika, inflasi konsumen untuk tahun yang berakhir November meningkat lebih lambat dari ekspektasi pasar, memberikan dorongan bagi spekulasi pemangkasan suku bunga di masa depan.
Pekan lalu, the Fed memotong suku bunga 25 basis poin, namun memberi sinyal kemungkinan tidak akan melakukan pelonggaran tambahan dalam waktu dekat. Ketidakpastian data akibat penutupan pemerintah (government shutdown) selama 43 hari sebelumnya juga membayangi respons pasar dan bank sentral.
Sementara itu, skeptisisme menyelimuti perdagangan AI setelah kejatuhan saham teknologi pekan lalu, dan mitra pusat data Oracle, Blue Owl Capital, dilaporkan menarik diri dari kesepakatan senilai USD10 miliar untuk fasilitas berikutnya. Tembaga banyak digunakan di pusat data.
Selain tembaga, logam dasar lainnya di SHFE juga mencatat penguatan. Nikel melambung 3,17 persen setelah rebound dari penurunan sebelumnya, dipicu pernyataan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia ( APNI ) bahwa pemerintah akan mengurangi produksi bijih nikel tahunan menjadi sekitar 250 juta ton. Di LME, harga nikel melesat 1,36 persen.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium naik 0,36 persen, seng (zinc) menguat 0,38 persen, timbal (lead) meningkat 0,69 persen, dan timah melonjak 1,40 persen.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium menguat 0,89 persen, seng naik 0,17 persen, timah melejit 2,40 persen, dan timbal bertambah 0,42 persen. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下

暂无评论,立马抢沙发