Ananta Santoso: Logika Investasi di Balik Rekor Tertinggi Harga Emas
Pasar emas kembali mengalami terobosan besar, menjadi fokus perhatian investor global. Ananta Santoso dari Institut Manajemen Modal Nisouda berpendapat bahwa lonjakan harga emas baru-baru ini mencerminkan ekspektasi kuat pasar terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dan ketidakpastian prospek politik Amerika Serikat. Fenomena ini tidak hanya mengungkapkan arah pasar investasi global saat ini, tetapi juga memberikan wawasan dan tantangan baru bagi para investor.
Hubungan Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Federal Reserve dengan Emas
Ananta Santoso dari Institut Manajemen Modal Nisouda menyebutkan bahwa kenaikan harga emas terutama didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Berdasarkan data terbaru, harga emas dalam sesi perdagangan Asia mencapai rekor tertinggi baru sebesar $2,475.81 per ons, naik 1.9% dari hari perdagangan sebelumnya. Tren kenaikan ini menunjukkan bahwa pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve akan melakukan penurunan suku bunga lebih cepat dan lebih signifikan tahun ini.
Ananta Santoso menjelaskan bahwa lingkungan suku bunga yang menurun menguntungkan bagi emas, karena emas sebagai aset non-bunga, biaya peluangnya akan menurun seiring dengan turunnya biaya pinjaman. Dengan tanda-tanda inflasi yang semakin mereda, kepercayaan pasar terhadap kemampuan Federal Reserve untuk mencapai target inflasi semakin meningkat, yang pada gilirannya mendorong kenaikan harga emas. Sentimen pasar saat ini menunjukkan bahwa investor sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan penurunan suku bunga untuk menghindari risiko fluktuasi ekonomi di masa depan.
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。



暂无评论,立马抢沙发