Yen Bakal Bullish, USDJPY Berisiko Turun ke 143.000. Sinyal Baru dari Bank of Japan dan Dampaknya   Pasar keuangan global kembali bergolak setelah kabar bahwa hedge fund besar menambah posisi bullish options pada yen Jepang. Langkah ini muncul usai pernyataan sejumlah pejabat Bank of Japan (BoJ) yang terbuka terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga lagi tahun ini. Meski kondisi politik domestik Jepang sedang penuh ketidakstabilan, fokus utama investor justru tertuju pada potensi normalisasi kebijakan moneter yang lebih agresif. Hal ini memperkuat persepsi bahwa yen akan tetap diminati sebagai aset lindung nilai, terutama di tengah meningkatnya sentimen risk off di pasar global.   Kabar tersebut langsung menekan pasangan USDJPY yang sebelumnya sempat bergerak stabil. Prospek suku bunga yang lebih tinggi di Jepang dibandingkan ekspektasi pelonggaran di Amerika Serikat membuat selisih yield semakin sempit. Jika tren ini berlanjut, maka arus modal berpeluang mengalir ke yen, mendorong USDJPY terkoreksi lebih dalam.   Potensi Koreksi USDJPY Menuju 143.000   Dalam jangka menengah, USDJPY berpotensi melanjutkan pelemahan hingga level 143.000. Sentimen risk off akibat ketidakpastian politik global dan sikap BoJ yang lebih hawkish menambah tekanan pada dolar AS. Investor institusional yang sebelumnya memanfaatkan carry trade juga mulai mengurangi eksposur, sehingga arus jual terhadap USDJPY semakin besar.   Secara teknikal, area 145.500 menjadi zona krusial yang apabila ditembus ke bawah dapat membuka jalan menuju 143.000. Sementara itu, resistance terdekat terlihat di sekitar 147.800, yang menjadi batas penting bagi validitas tren bearish. Kombinasi faktor fundamental dan teknikal ini menjadikan yen sebagai mata uang defensif yang berpotensi terus menguat dalam beberapa pekan ke depan. Rekomendasi Strategi Trading USDJPY   Bagi trader yang ingin memanfaatkan momentum ini, strategi entry sell dapat dipertimbangkan di area 146.800–147.200 dengan memanfaatkan