真有钱呐

Pasar terus membeli saat harga turun—bahkan di bulan September yang secara historis buruk bagi mereka. Pemicu pemulihan S&P 500 datang dari data pasar tenaga kerja yang mengecewakan dan berita positif dari raksasa teknologi Alphabet dan Apple. Alphabet terhindar dari sanksi antitrust yang keras

Para penjual Emas tetap mengendalikan pasar pada awal Jumat, menunggu pidato Ketua The Fed Powell di Simposium Jackson Hole.Dolar AS mempertahankan keuntungan mingguan, didorong oleh data PMI AS yang kuat, berkurangnya taruhan untuk penurunan suku bunga The Fed di bulan September, dan penurunan Wall

Ipotnews - Dolar melemah, Rabu, dan euro mencapai level tertinggi dalam satu minggu karena trader berspekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga lebih sering dari ekspektasi sebelumnya tahun ini, menyusul data ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan untuk periode Juli. Tanpa ri

2025 年 7 月 24 日直播中，我们特别邀请到一位实战经验非常丰富的重磅嘉宾——@路肖南 Lester ，同时，有幸得到了独家赞助商 FxPro浦汇 的支持，@FxPro浦汇自成立以来发展迅猛，目前已为来自全球 170多个国家 的零售和机构客户提供服务。平台支持 6大类CFDs差价合约交易产品，致力于为交易者提供专业、安全、稳定的交易环境。 本场直播已圆满结束，感谢大家的热情参与！ 很多朋友可能因为各种原因错过了这场精彩的直播，但别担心，直播回放现已正式上线！在这次直播中，路肖南 Lester 老师带来了诸多规避亏损的干货内容，这些实用的技巧和经验，对于每一位交易

Iron ore dropped after data showed China’s crude steel output falling the most in 10 months amid a prolonged slowdown in the country’s property market, ING's FX analyst Francesco Pesole notes. Primary Aluminium production rises "China’s steel output had its biggest drop in 10 months in June, falling

EUR/JPY rises as the Japanese Yen weakens due to Trump’s consideration of additional tariffs of 30% or 35% on Japan.The Japanese Yen also faces challenges due to the BoJ’s caution over interest rate hikes.ECB’s Lane said that the central bank must stand ready to counter any deviation in CPI. EUR/JPY

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.286, Tertekan Penjualan Obligasi AS. (Foto: Inews Media Indonesia) IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 37 poin atau sekitar 0,23 persen ke level Rp16.286 per dolar AS pada akhir perdagangan Selasa (27/5/2025). Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi