
Ada banyak panduan di media sosial tentang cara trading yang benar, yang sebenarnya menyesatkan. Salah satu yang paling umum dan dipercaya banyak orang adalah metode ABC atau Asal Biru Close.
Esensi dari metode ini adalah untuk sesegera mungkin menutup transaksi yang sudah “biru” atau sudah profit. Biasanya orang-orang yang melakukannya punya pengalaman pahit di mana mereka berusaha untuk menahan posisinya yang sedang profit, namun sayang pasar kemudian berbalik dan malah membuat posisi mereka berubah 180°. Yang awalnya profit malah jadi loss.
Tidak salah memang untuk berusaha mencari solusi yang dapat mengatasi resiko akibat harga berbalik. Tapi, juga tidak benar jika solusinya adalah menggunakan metode ABC. Karena justru akan menimbulkan dampak-dampak negatif yang lain.
Dampak Negatif Metode ABC bagi Trader
Metode ABC memang ampuh untuk menghindari risiko kerugian akibat harga berbalik arah dan seolah-olah memang itu benar-benar solusinya. Tapi, ada alasan kenapa metode ABC bukan cara yang benar, utamanya karena itu bisa menimbulkan risiko yang lebih besar.
Resiko Besar tapi Reward Kecil
Metode ABC membuat transaksi trader memiliki risk reward yang tidak ideal. Karena trader cenderung take profit lebih cepat daripada melakukan cut loss, risiko mereka praktis jadi lebih besar daripada reward yang mereka dapatkan.
Hal ini memang tidak selalu menjadi masalah asalkan probabilitasnya tinggi. Terutama jika risk : reward adalah 2:1 atau 1,5 :1 . Tapi, kebanyakan trader yang menerapkan metode ABC mengembangkan kebiasaan untuk sesegera mungkin menutup posisi yang profit, sehingga keuntungan mereka seringkali bahkan kurang dari 10 pips. Sementara itu, kerugian mereka bisa mencapai 30 pips hingga 50 pips. Itu artinya risk : reward mereka menjadi 3 : 1 atau 5 : 1, di mana rasio tersebut sangat tidak ideal dalam perdagangan. Karena akan butuh probabilitas sangat tinggi jika ingin hasil akhirnya profit. Perdagangan seperti ini cenderung lebih dekat dengan mekanisme perjudian, yang biasanya menawarkan reward lebih kecil untuk player yang menang daripada risiko yang harus mereka tanggung.
Tidak Membentuk Mental Trader
Umumnya, semakin tinggi jam terbang seorang trader, semakin kuat mentalnya dalam menghadapi dinamika pasar. Dan itu membuat trader menjadi lebih “tahan banting” dalam menghadapi situasi yang sulit, seperti kondisi dimana trader loss berturut-turut. Akan tetapi, trader yang menggunakan metode ABC tidak demikian. Justru, semakin lama mereka berdagang, semakin takut mereka menghadapi pasar, apalagi jika kondisi pasar berubah signifikan, seperti adanya anomali, range pergerakan harian yang melebar dan lain sebagainya.
Trader yang menggunakan metode ABC biasanya didasari oleh rasa takut terhadap potensi harga yang tiba-tiba berbalik arah dan membuat posisi mereka rugi. Alih-alih menghadapi rasa takut tersebut, pengguna metode ABC lebih memilih untuk menghindari risiko tersebut. Trader lebih suka untuk tidak mengalami kerugian tersebut daripada menerima fakta bahwa kerugian itu adalah bagian dari dinamika perdagangan yang normal.
Seiring waktu, saat trader terus-menerus menggunakan metode ABC, mereka pada dasarnya memupuk rasa takut tersebut menjadi semakin kuat. Sehingga, lebih banyak waktu yang mereka habiskan untuk trading tidak memberikan efek positif terhadap mental mereka melainkan justru menghasilkan efek negatif, membuat mental mereka terus melemah.
Kehilangan Potensi Keuntungan
Setiap pengguna metode ABC pada dasarnya juga melakukan analisis, termasuk menentukan batas-batas SL dan TP. Tapi, karena ketakutan mereka terhadap perubahan pasar yang tiba-tiba, mereka memilih menerobos aturan trading mereka sendiri guna menghindari resiko tersebut.
Padahal jika trader membiarkan posisinya terbuka, disiplin mengikuti trading rules nya, selalu ada peluang untuk harga mencapai target yang ditetapkan oleh trader. Sehingga transaksi trader menghasilkan keuntungan yang maksimal, bukan keuntungan receh.
Solusi yang Lebih Baik dari Metode ABC
Pengguna metode ABC umumnya merupakan pedagang yang kebingungan untuk mengambil keputusan dalam menentukan kapan atau di mana mereka harus melakukan take profit. Juga pedagang yang merasa trauma terhadap perubahan tiba-tiba pasar yang membuat posisi mereka berubah dari profit menjadi loss. Kedua tipe pengguna tersebut pada dasarnya hanya merasa takut jika posisi yang sudah profit hilang begitu saja karena perubahan pasar yang tidak terduga.
Solusi yang lebih baik daripada melakukan ABC adalah menggunakan metode trading yang baku. Artinya, trader harus punya metode trading yang jelas, baik dalam hal menentukan entry, SL maupun TP-nya. Kemudian menjalankan metode tersebut secara disiplin. Tidak peduli apakah trader baru saja mengalami profit atau mengalami loss, trader harus tetap menjalankan metode tersebut sebagaimana adanya.
Selain itu trader juga perlu memahami dengan baik bahwa peristiwa loss dan profit adalah dinamika yang normal terjadi dalam trading. Tidak ada trader yang terus profit, juga tidak ada trader yang terus loss. Sehingga, alih-alih menghindari fakta tersebut, sebaiknya trader menghadapinya.
Kombinasi antara trading yang disiplin dan pemahaman yang benar tentang dinamika trading seiring waktu akan membentuk kebiasaan trading yang baik. Yang mana akan sangat membantu trader untuk menghasilkan keuntungan secara konsisten dan membuat trader menjadi profesional yang sesungguhnya.
已编辑 28 May 2025, 15:00
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()