Pengangguran Australia Merosot, AUD/USD Reli

avatar
· 阅读量 58

Kurs AUD/USD meroket lebih dari 0.7 persen ke kisaran 0.7265 dalam perdagangan hari ini (20/1/2022). Data inflasi dan tenaga kerja Australia terbaru memicu spekulasi seputar kenaikan suku bunga dalam tahun ini, sehingga Dolar Aussie langsung melambung kembali.

Pengangguran Australia Merosot, AUD/USD Reli

Australian Bureau of Statistics (ABS) melaporkan bahwa tingkat pengangguran anjlok dari 4.6 persen menjadi 4.2 persen saja pada Desember 2021, alias jauh lebih baik daripada estimasi pasar yang sebesar 4.5 persen. Ini juga merupakan tingkat pengangguran terendah sejak Agustus 2008. Sementara itu, pasar tenaga kerja menciptakan 64.8k pekerjaan baru dalam rentang waktu yang sama.

“Pada laju ini, tingkat pengangguran akan berada jauh di bawah 4 persen pada paruh kedua tahun ini, yang berarti (pengangguran berkurang) lebih cepat daripada prakiraan kami. Itu juga berarti bahwa tekanan pada pertumbuhan gaji akan meningkat dan kita akan menyaksikan pertumbuhan gaji tahunan melaju pada 3 persen di paruh kedua tahun ini, sehingga juga lebih cepat daripada prakiraan kami sebelumnya,” kata Diana Mousina, ekonom senior dari AMP Capital.

Baca Juga:   BERITA SAHAM HARO JUMAT 18/06/2021 - BURSA EROPA DIPERKIRAKAN DIBUKA RELATIF DATAR JUMAT INI

Mousina menambahkan, “Inflasi dan gaji domestik yang lebih tinggi membuat kami sekarang memperkirakan RBA untuk mulai menaikkan suku bunga pada Agustus (sebesar 0.15 persen, sehingga suku bunga menjadi 0.25 persen), tiga bulan lebih cepat daripada ekspektasi kami sebelumnya tentang kenaikan suku bunga November. (Meskipun) kami masih memperkirakan suku bunga akhir tahun berada pada 0.5 persen.”

Salah satu faktor yang menyebabkan depresiasi dolar Australia pada dua bulan terakhir tahun 2021 silam adalah sikap bank sentralnya yang mendadak segan untuk mengetatkan kebijakan moneter. Pernyataan hasil rapat RBA bahkan mengklaim kenaikan suku bunga mungkin tidak akan terwujud sebelum target inflasi tercapai secara berkesinambungan pada kisaran 2024. Namun, para analis dan ekonom menilai RBA pada akhirnya akan menaikkan suku bunga lebih cepat. Khususnya jika data inflasi Australia yang dirilis pekan depan juga menampilkan pertumbuhan yang terakselerasi.

“Pembaca reguler akan tahu bahwa kami tidak setuju dengan RBA mengenai prospek inflasi. Kami memperkirakan tekanan gaji dan inflasi akan mengemuka lebih cepat dan lebih kuat daripada yang diperkirakan RBA,” papar Gareth Aird, kepala ekonom Australia di Commonwealth Bank of Australia, dalam sebuah catatan hasil riset kemarin, “Kami juga memperkirakan (data inflasi) CPI mendatang akan menjadi pemicu yang mendorong RBA mengakhiri program pembelian obligasi pada rapat Februari. Itu semestinya pula menjadi landasan untuk sebuah kenaikan suku bunga pada akhir 2022.

Baca Juga:   Kerugian GBP / USD Terhapus Tetapi Tetap Di Bawah Tekanan

Sementara itu, mata uang-mata uang komoditas juga terdongkrak oleh peningkatan harga-harga komoditas. Khusus berkaitan dengan Australia, harga kontrak berjangka batu bara dan bijih besi kini menghuni kisaran tertinggi sejak Oktober 2021.

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest